Sabtu, 28 Mei 2011 0 komentar

Hilangnya Pesona Sang Manusia


Islam tidak akan pernah kehilangan pesona kebenarannya, karena kebenarannya telah diabadikan oleh Allah. Tapi, Islam setiap saat bisa kehilangan pesona manusianya, disebabkan karena pesona manusia tidak bersifat abadi atau hanya temporal.

Jadi masalah kejayaan dan kemunduran suatu peradaban Islam bukan disebabkan karena pesona kebenaran Islamnya yang memudar atau tidak relevan dengan zaman, tetapi disebabkan oleh pesona manusianya yang sudah mulai memudar.

Kemunduran adalah konsekuensi yang harus dihadapi manusia Islam pada saat ini, dimana pesona Islam tidak berjodoh dengan pesona manusianya sehingga keagungan Islam tidak tervisualisasi dalam kehidupan manusia.

Kemunduran umat Islam pada saat ini secara khusus disebabkan karena hilangnya pesona manusia yang seharusnya melekat pada diri mereka yaitu : Iman, Amal Shalih, Dakwah dan Kesabaran yang biasanya dapat direkonstruksi menjadi 3 tahapan yaitu :

1.      Affiliasi, yaitu tangga awal dimana seorang manusia bergabung dan memperbarui komitmennya kepada Islam. Islam akan dijadikan sebagai basis identitas yang membentuk paradigma, mentalitas serta karakternya.
Ada 3 hal yang harus diperbarui ketika kita memperbarui komitmen kita kepada Islam :
a.      Komitmen aqidah, yang berkaitan dengan tujuan dan orientasi atau visi dan misi kehidupan
b.      Komitmen Ibadah, yang menentukan pola dan jalan kehidupan yang akan ditempuh atau cara menjalani kehidupan
c.      Komitmen Akhlak, merupakan pola sikap atau perilaku dalam seluruh aspek kehidupan
2.      Partisipasi, dimana seorang stelah mencapai kecemerlangan pribadinya, maka selanjutnya dia akan melebur didalam masyarakat, menyatu dan bersinergi dengan mereka guna mendistribusikan keshalihannya
Dalam proses partisipasi ini ada 3 hal yang perlu dilakukan :
a.      Komitmen untuk mendukung semua upaya kabajikan dan melawan semua upaya kerusakan di tengah masyarakat
b.      Komitmen untuk selalu menjadi faktor pemberi manfaat dalam masyarakat
c.      Komitmen untuk selalu menjadi faktor perekat masyarakat dan pencegah disintegrasi sosial.
3.      Kontribusi, Ketika seseorang telah terintegrasi dengan komunitas dan lingkungannya (keluarga, masyarakat dan perusahaannya) berusaha meningkatkan efesiensi dan efektifitas hidupnya. Biasanya dilakukan dengan mempersembahkan sebuah karya yang bermanfaat bagi komunitas atau masyarakatnya.

Hilangnya pesona manusia muslim disebabkan oleh proses affiliasinya dengan Islam tidak tepat. Kebanyakan kita bergabung dengan Islam lebih karena “warisan sosial” yang bersifat given atau pemberian bukan melalui proses pemahaman, pengetahuan dan keyakinan sehingga Islam tidak menjadi cahaya yang menerangi akal kita atau api yang melahirkan gelora dalam jiwa kita atau gelombang yang menciptakan dinamika dalam hidup kita.

Pada tahapan berikutnya, proses affiliasi yang bermasalah menurunkan masalah pada tahapan partisipasi. Kita menjadi anggota masyarakat secara fisik namun tanpa kesadaran akal dan jiwa yang kuat akan misi, peran dan fungsi kita ditengah mereka. Akibatnya kehadiran sosial kita tidak mempunyai makna apa-apa. Kedatangan kita tidak mengembirakan mereka dan kepergian kita juga tidak menyedihkan mereka.

Persoalan partisipasi ini juga berefek pada tahapan konstribusi. Kita mempunyai banyak potensi yang tidak terpetakan dan kompetensi inti yang tidak terdeteksi. Maka, peran, spesialisasi dan profesi kita tidak tepat dan yang akhirnya terjadi adalah dislokasi potensi.

Jika dislokasi potensi ini terjadi, jika kita bekerja tetapi tidak mungkin maksimal, kita bekerja dan tidak akan mungkin menjadi ulung dan hampir pasti tidak meninggalkan jejak sejarah yang patut disimpan dalam ingatan kolektif masyarakat.

Jika kita ingin kembali membangun manusia yang pesonanya menerangi jagad, maka harus mempertemukan kembali manusia-manusia muslim itu dengan mata air kecemerlangan mereka “Konsep diri yang jelas dan kuat, struktur pengetahuan dan pemikiran yang solid, tekad bulat yang membaja, asset fundamental (waktu dan kesehatan) yang termanajemen secara baik dan efisien, karakter dasar yang kuat dan tanggug, integrasi sosial, kontribusi yang nyata dan konsistensi yang membuatnya bertahan dipuncak.

No Response to "Hilangnya Pesona Sang Manusia"

Posting Komentar

Jangan hanya membaca, berikan pendapat atau pandangan Anda tentang tulisan yang telah Anda baca diatas.